Jumat, 06 Agustus 2010

teknologi pemulia biakan

TEKNOLOGI PEMULIABIAKAN IKAN

I. PEMULIABIAKAN IKAN DAN RUANGLINGKUPNYA
A. DAHULUAN
Pengadaan benih ikan berasal dari dua sumber yaitu dari unit usaha pembenihan seperti BBI, UPR, UPS, dan penangkapan/pengumpulan dari alam.
Benih ikan dari hasil pembenihan terutama ikan mas, Tawes, Gurami, Lele, Nila, dan Mujair. Benih dari alam yang potensial a.l. Jelawat, Betutu. Kakap, beronang, Kerapu, Bandeng dan Nener yang dilakukan oleh nelayan penangkap, pdgng pengumpul, dan pedgng perantara. Ketergantungan pada benih dari alam akan tetap berlangsung, jika usaha pembenihan secara terkontrol dan massal masih sangat terbatas

Budidaya ikan air tawar dewasa ini didominasi oleh ikan mas, terdiri dari banyak varietas , namun pengadaan benihnya sulit diperoleh varietas unggul dan murni, karena sudah banyak terjadi campuran.
Dari segi produksi, tahun 2004 produksi ikan Indonesia baru mencapai 6 juta ton atau 9 % dari potensi produksi. Hal tersebut berarti potensi produksi dan pengembangan usaha perikanan masih sangar besar.
Dari 6 juta ton itu, 0,5 juta ton diekspor dgn nilai devisa 2 miliar dolar AS, dan sisanya 5,5 juta ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dengan memberi smbngn sekitar 65 % dari total knsmsi protein hewani setiap orng Indonesia.
Tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia terus meningkat dari 17 kg/org/thn pd thn 1998 menjdi 23 kg/org/thn pada tahun 2003, tetapi masih sangat jauh dibawah dari negara –negara tetangga a.l. Hongkong 80, Singapura 70, Taiwan 65, Korea Selatan, 60, AS 35 dan Malaysia 30 , sementara Jepang 110 dan Maladewa 153,4 kg/org/thn.

Dalam rangka peningkatan produksi perikanan, pengediaan benih menjadi salah satu faktor yang cukup menentukan keberhasilan di bidang budidaya. Oleh karena itu, BBI menjadi sarana pemerintah untuk menghasilkan benih ikan dan untuk membina usaha pembenihan ikan rakyat yang tersebar di hampir seluruh Indonesia.
Penyediaan BBI, dengan maksud untuk memantapkan:
1. Penerapan teknologi pembenihan ikan yang lebih maju
2. Menekan mortalitas terutama pada stadia kritis ( tetasan larva dan dederan muda )
3. Sistem ppendederan benih yang mapu menampung hasil pemijahan ikan pada frekuensi tinggi dan dapat menghasilkan benih ikan sesuai dengan jumlah dan ukuran yang diperlukan
4. Penyediaan benih ikan yang sehat dan bebas hama
5. Penyebaran jenis ikan yang produktivitasnya tinggi.
6. Peningkatan produktivitas melalui metode pemupukan dan pemberian pakan yang lebih menguntungkan.

B. DEFINISI PEMULIABIAKAN IKAN
Pemuliabiakan ikan adalah campur tangan manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan baik secara alami maupun secara buatan berdasarkan golongan /jenis dan sifat-sifat ikan dengan cara yang lebih sempurna dalam rangka mempercepat dan mempertinggi produktivitas serta menekan mortalitas sekecil mungkin, guna pemenuhan kebutuhan konsumen secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas/berkesinambungan
c. PEMIJAJAHN ALAMI /TRADISIONAL
1. Pengertian Pemijahan
Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.
Pemijahan sebagai salah satu aspek dari reproduksi merupakan mata rantai dari siklus hidup yang menentukan kelangsungan hidup species.
Penambahan populasi ikan tergantung dari kondisi tempat telur dan larva ikan yang kelak akan berkembang.
Oleh karena itu pemijahan menuntut keamanan bagi kelangsungan hidup larva/benih ikan, tempat yang cocok, waktu yang tepat dan kondisi yang lebih menguntungkan.

Pemijahan setiap spesies ikan mempunyai kebiasaan yang berbeda , tergantung pada habitat dari pemijahan itu untuk melangsungkan pemijahan minimum satu kali dalam satu siKlus hidupnya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMIJAHAN
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi curah hujan, cahaya mathari, suhu ,tumbuh-tumbuhan, ikan jantan, kualitas air, waktu menijah, dsb.
Pada prinsipnya, pemijahan ikan dalam kolam dengan cara meniru pemijahan ikan di perairan alami.
Umumnya ikan-ikan diperairan alami akan memijah pada awal atau akhir musim hujan, karena pada waktu tersebut akan terjadi suatu perubahan kondisi perairan yang dapat merangsang ikan berpijah.


Pemijahan ikan di kolam, harus disediakan sarana dan prasrana pendukukung yang memadai untuk membentuk kondisi lingkungan yang selalu merangsang ikan untuk berpijah agar pemijahan dapat dilakukan dgn tidak tergantung pada musim
b. Faktor Internal
Faktor yang berperan : kematangan gonad, ketersediaan hormon kelamin, dan hormon gonadotopin.
Pemijahan terjadi ketika adanya stimuli (rangsangan lingkungan) yang ditangkap oleh alat indera ( kulit, mata, dan alat olfactory), lalu diteruskan ke hipothalmus malalui sarabut saraf. Hipothalmus memporoduksi releasing hormon gonadotropin yang dapat mmerangsang kelenjar hipofisa untuk memproduksi hormon gonadotropin melalui serabut saraf lalu melalui aliran darah akan menuju ke testis dan ovarium dan merangsang gonad untuk memproduksi Hormon Steroid yang menjadi mediator langsung untuk pemijahan.

c. Habitat Pemijahan
Habitat pemijahan harus dipenuhi sesuai dengan yang dikehendaki oleh ikan, jika tidak maka ikan tak akan melakukan pemijahan.
Secara garis besar, habitat/subsrat yang dibutuhan oleh setiap jenis ikan dalam berpijah, dibedakan atas 5 kelompok sbb;
1. Phytophils
Yaitu ikan ikan yang membutuhkan vegetasi ( tumbuhan ) untuk menempelkan telurnya (Adhesive ). Contoh : Ikan mas, Lele, dll.
2. Lithophils
yaitu ikan-ikan yang cara pmijahannya membutuhkan dasar perairan yang berbatu –batu. Contoh : Ikan Trout ( Salvelinus )
3. Psamophils
yaitu ikan-ikan yang pemijahannya memerlukan dasar perairan berpasir atau kadang-kadang pada akar tumbuh-tumbuhan. Contoh : Ikan Tawes ( Puntius javanicus )
4. Pelagophils
Yaitu ikan-ikan yang pemijahannya di perairan terbuka atau dikolam dan telur hasil pemijahannya akan melayang-layang. Contoh : Ikan Bandeng.
5. Ostracophils
Yaitu ikan-ikan yang pemijahannya di terumbu-terumbu karang. Contoh :
Ikan ekor kuning.

2.. Biologi Reproduksi
a. Umur Kematangan Gonad( Kelamin ).
Umur kematangan kelamin pada ikan berbeda – beda tergantung jenis ikannya. Umur kematangan pertama pada ikan jantan lebih awal dpd ikan betina. Pada ikan mas, jelawat, mola, koan, dan jambal siam, perbedaan kematangan pertama dapat mencapai 6 bulan.
Cepat lambatnya kematangan kelamin dipengaruhi oleh faktor genetis, jumlah dan kualitas pakan, oksigen, dan padat tebar.. Induk betina ikan mas , siap dipijahkan pada umur 1,5 – 2 thn dgn berat kl. 2kg, dgn ciri perutnya lunak dan membesar ke arah
Anus serta urogenital berwarna kemerahan. Sedangkan induk jantan, sudah siap dipijahkan pd umur kl. 8 bulan, dgn ciri keluarnya sperma apabila bagian perut diurut ke arah anus.
3. Kebutuhan pakan buatan
Selain pakan alami, perlu pula disediakan pakan buatan untuk lebih memacu pertumbuhan dgn catatan jenis, bentuk dan ukuran harus dapat diterima oleh larva. Bahannya harus digiling sehalus mungkin (lebih kecil dari 20 mikron). Penyiapan pakan khususnya untuk larva /benih ikan mas, nila, tawes,dan ikan gurami sbb :
a. Umur 3 – 7 hari
Pada hari ke 3 setelah menetas , larva diberi makan kuning telur dalam bentuk suspensi yang dilarutkan dalam air 2,5 liter dan 1 % premix /25 cc larutan. Cara mmemberikannya adalah disemprot dengan suprayer pada ppermukaan air sebanyak 5 x dalam sehari s/d hari ke 7. Untuk 100.000 larva, membutuhkan 1 butir telur/hari.
b. Umur 8 – 30 hari
Untuk keperluan pakan alami, 10 hari sebelum hari ke 8, kolam disiapkan dgn cara dikeringkan, dipupuk dan diberi air., agar makanan alami dapat dgn subur. Padat ppenebaran 250 – 500 ekor/mbs. Aselain pakan alami, juga diberikan pakan tambahan. Pada umur 8 – 15 hari, benih diberi pakan tambahan dlm bentuk tepung dan remah, Umur 16 – 30 hari diberi pakan berupa pellet berdiameter kl. 1 mm, dgn frekuensi 3 – 5 x sehari.
D. PERKEMBANGAN SEKSUAL PADA IKAN.
Perkembangan seksual pada ikan dibbedakan menjadi 3 macam yaitu Ovipharous, Ovovivipharous dan Vivipharous.
Ovipharous adalah perkembangbiakan seksual yang ditandai dgn pelepasan sel telur oleh betina dan sprematozoa oleh jantan secara bersamaan dan fertilisasinya terjadi diluar tubuh. Contoh : Pisces dan Amphibia.
Ovovivipharous adalah perkembangbiakan seksual yang ditandai dgn pelepasan sel telur oleh betina dari ovarium ke dalam saluran reproduksi dan jantan memasukan spermatozoa ke dalam alat kelamin betina dgn cara kopulasi. Fertilisasi terjadi di dalam alat kelamin betina dan individu yang terbentuk berkmbang selama kl.24 jam di dlm alat kelamin betina, pertumbuhan embrio selanjutnya, terjadi di luar tubuh. Contoh : Unggas dan Reptilia.
Vivipharous, adalah perkembanganbiakan seksual yang ditandai sama dengan ovovivipharous, tetapi individu yang terbentuk berkembang terus di dalam saluran reproduksi betina sampai dilahirkan . Conto : Mamalia.
Gonad ika (kelenjar biak) ikan jantan disebut testis dan gonad ikan betina disebut Ovarium, yang masing-masing terdapat pada individu yang terpisah, kecuali pd bbp jenis ikan terdpt pd satu individu dan disebut berkelamin hermaprodit.


1. Testis
Kedua testis tergantung pada meserchium , yg terletak di dlm rongga perut di depan gelembung renang. Struktur testis terdiri dari tubulus longitudinalis yang tidak teratur dan sangat banyak. Pada didnding tubulus terdapat cyste seminiferus . Pada dinding syste terdapat sel – sel penghasil sprematogonium yang disbt tak lebih ke arah lumen cyste dibndngkan dgn primodial germ cell.
Disekeliling sel-sel spermatozoa terdapat sel-sel sertoli, dgn fungsi memberi makan (nutrisi) sel bakal spermatzoa, pemakan spermatozoa yang mati, memberi cairan tubulus dan diduga berfungsi sebagai kelenjar endokrin
Di luar tubulus terdapat sel leydig sebagai penghasil hormon androgen. Hormon androgen yang paling kuat pengaruhnya adalah hormon testosteron yang berfungsi mennentukan : tanda-tanda kelamin jantan, tingkah laku kelamin jantan ( seksualbehavior jantan) dan merangsang spermatogenesis.
Spermatogonia (jamak = Spermatogonium) selanjutnya berkembang menjadi spermatozoa dan proses perkembangannya disebut Spermatogenesis. Spermatogenesis ini terjadi dalam dua fase sbb :
a. Spermatocytogenesis
Spermatogonia (2n) membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer lalu membelah lagi dgn cara yang sama menjadi sprematosit sekunder, dan selqnjutnya spermatosit membelah secara meiosis menjadi sprematid (n). Dalam perkembangannya, sebuah spermatogonium akan menghasilkan 4 buah spermatid . Spermatogenesis terjadi ketika adanya rangsangan oleh Follicle Stimulating Hormon ( FSH ) yang dihasilkan dari hipofisa bagian anterior.
Kelenjar hipofisa anterior juga menghasilkan Luteinizing Hormon ( LH ) sama dengan Inter Stitiee Stimulating Hormon ( ICSH ) yang berfungsi merangsang sel leydig untuk menghasilkan testosteron. Testosteron inilah yang merangsang proses spermatogenesis. Spermatozoa dikeluarkan dari testis melalui vas deferens dan saluran ini muncul dari bagian dorsal testis. Pada spermatozoa saluran ini muncul dari tubuh yang sebelumnya memperoleh cairan Seminal Plasma. Seminal plasma dihasilkan oleh kelenjar kelamin tambahan ( Accesory sex organ = ASO). Campuran antara spermatozoa dgn seminal plasma disebut Milt dan setiap tetes milt, terdapat jutaan spermatozoa.
b. Spermiogenesis ( Transformasi )
Spermatid bermetamorfose menjadi gamet yang bergerak aktif disebut spermatozoa. Sppermmatozoa yang terbentuk, mempunyai bagian kepala, leher, dan ekor ( flagella). Flagella ini berfungsi sebagai alat penggerak. Inti spermatozoa terdapat pada pd bagian kepala dan bagian penghubung antara leher dgn ekor disebut Midle Plese .
Fase perkembangan kematanmgan testis secara mikroskopis menurut Kesteven:
1. Remaja, testis sangat kecil berwarna transparan sampai kelabu.
2. Remaja berkembang, testis trlhat jernih, abu-abu sampai kemerahan.
3. Perkembangan I, testis berbentuk bulat telur , warna kemerahan, dgn ukuran hampir mengisi setengah rongga perut bagian bawah.
4. Perkembangan II, testis berwarna kemerahan sampai putih, tidak keluar tetesan milt bila perutnya diurut.
5. Dewasa , testis berwarna putih dan keluar milt bila perutnya diurut.
6. Mijah , Milt keluar ( menetes) bila pperutnya sedikit ditekan.
7. Salin, Testis sudah kosong sama sekali
8. Salin, testis sudah kosong dan berwarna kemerahan
9. Pulih Salin, testis nampak jernih dan berwarna abu-abu sampai kemerahan

2. Ovarium
Ovarium terdapat pd ikan berkelamin betina, terletak memanjang di dlm rongga perut yang tergantung di bagian atas rongga perut oleh jaringan pengikat disebut Mesovarium. Ovarium umumnya sepasang yang masing-masing berada di kiri dan kanan antara gelembung renang dan usus.
Umumnya, bentuk ovarium pd ikan sidat (Anguilla sp) memanjang dan agak bulat atau pipih dgn model ovariumnya seperti pipa berliku-liku. Ikan mas (Cyprinus carpio ) tidak mempunyai mesovarium, sehingga ovarium langsung melekat pada dinding dorsal rongga perut.
Struktur ovarium ikan banyak mengandung bentukan semacam kantong yang disebut foliclle, yang berfungsi sebagai kelenjar endokrin berupa sel-sel granulosa dan sel-sel theca. Sel-sel granulosa berfungsi menghasilkan hormon progestron dan sel-sel theca berfungsi menghasilkan hormon estrogen. Kedua hormon tersebut sangat berperan dalam menentukan tingkah laku ikan betina.

Perlu diketahui terlenih dulu bahwa sel telur ikan banyak mengadung kuning telur ( egg yolk) dan butiran minyak ( oil globule ) yang berfungsi sebagai makanan bagi embrio. Menurut Welsen, telur ikan terdiri dari golongan Polytelecithal yaitu sel telur yang banyak mengandung kuning telur dan golongan Climolessithal yaitu sel telur yang hanya sedikit mengandung kuning telur.
Bersamaan dgn proses terjadinya pemasakkan telur, pada sitoplasma akan terbentuk lapisan pembungkus telur yg disbt Chorion, yg diduga tumbuh dari sitoplasma. Di dlm chorion terdapat macrophyle , yaitu lubang tempat masuknya sperma ke dlm sel telur. Di dlm proses pembuahan spermatozoa masuk ke dlm sel telur melalui mikrophyle. Oleh karena ruang tempat bertemunya sperma dgn telur sangat kecil, maka sprema yang dikeluarkan sangat banyak dibandingkan dengan telur yang dibuahi.
Ov ulasi terjadi karena adanya rangsang LH dan telur yang diovulasikan itu dikeluarkan melalui oviduct. Perjalanan telur melalui oviduct dpt terjadi karena adanya ppengaruh kontraksi jaringan oviduct. Kontraksi tesbut terjadi karena rangsangan hormon oxytocin. Oxytocin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa posterior.

2.
2. Ruang Lingkup Pemijahan Buatan
a. Tujuan pemijahan hypofisasi
1. Untuk memijahkan ikan-ikan yang tidak dapat memeijah secara alami di kolam.
2. Untuk mempercepat tingkat kedewasaan kelamin ikan atau mempercepat tingkat kematangan gonad serta mempercepat terjadinya ovulasi
3. Untuk intensifikasi pembenihan ikan dalam rangka meningkatkan Survival Rate yang bermutu, karena dengan cara htypofisasi akan lebihtercontrol.
b. Letak kelenjar hypofisa
Kelenjar hipofisa terletak di bawah otak sebeelah depan pd lekukan tulang yang disebut sella tursica. Kelenjar hipofisa terdiri dari 3 bagia yaitu pars anterior( asenchipofisa) intermedia dan pars porterior ( pars nervosa). Hormon penting yang dihasilan oleh kelenjar hipofisa adalah pars anterior yang terdiri atas Growth Hormon atau somatropin Hormon Gonadotropin, Adreno Corticotropic Hormon atau korticotropin dan Thyroid Stimulating Hormon, atau Terotropin. Pars intermedia menghasilkn hormon intermedin, sedangkan pars nervosa menghasilkan oxitocin.


Fungsi dari Growth Hormon adalah merangsang pertumbuhan badan melalui proses sintesis protein. Hormon Gonadptropin berfungsi untu pematangan gonad, mengatur sekresi hormon kemanin, dan mengatur ppemijahan
Thyroid Stimulating Hormon, mengatur sekresi hormon tiroid , sedangkan MSH mmpengaruhi pigmentasi kulit. Oxitocin menyebabkan kontraksi otot polos misalnya oviduct dan duktus deferens, sehingga ovum dan spermatzoa dapat dikeluarkan dari tubuh.
C, Teknik Hipofisasi
Metode hipofisasi mmerlukan peralatan, ketrampilan, ketekunan, dan pengetahuan praktis.
a. Pengambilan Kelenjar Hypofisa
* Alat : talenan, jarum pentul /ppensit, kapas atau tisu, pisau dan gunting.
* Bahan : Ikan donor, yang memenuhi syarat sbb :
- Minimal satu famili, mislnya ikan tawes dgn ikan nilem.
- Telah mencapai tingkat kematangan gonad yang maksimal
- Bila ikan donor sudah mati, tidak boleh melebihi dari 2 jam
- Ikan yang dijadikan donor tidak boleh dari ikan yang baru selesai memijah

Lanjutan……….
* Urutan Kerja Pengambilan Kelenjar Hypofisa sbb :
- Ikan donor diptng pd bgn blkng overklon/operkulum/sperkulum (tutup insang)
- Pada bagian yang dipotong tersebut kemudian dipotong lagi di bagian atas kepala/otak.
- Kemudian otak diangkat dan jaringan-jaringan serta darah yang ada disekitarnya dibersihkan.
- Setelah dibersihkan, akan tampak butiran berwarna putih – susu pada bagian lekukan tulang, tepatnya di bawah otak tersebut.
- Ambillah butiran/kelenjar hypofisa itu dengan pinset atau jarum pentol, dan bersihkan
b. Pembuatan Ekstrak Kelenjar Hypofisa
• Alat – alat yang diperlukan
Terdiri dari : penggerus jaringan (tissio gandu), spuit 2 ml, jarum no. 17 dan 22, serta sentrifugasi dan tabung reaksi.
• Bahan – bahan yang diperlukan
Terdiri dari : kelenjar hypofisa dan aquades


• Langkah Kerja Pembuatan Ekstrak Kelenjar Hypofisa
- Masukkan kelenjar hipofisa yang sudah dibersihkan ke dalam wadah, kemudian hancurkan dengan penggerus dan tambahkan aquades 1 – 2 ml.
- Setelah hancur tambahkan lagi aquades kl. 1 ml, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.
- Masukkan dalam centrifugal dan putar selama kl’ 10 menit.
- Hentikan pemutaran, ambil cairan yang berwarna jernih pada bagian atas dengan spuit.
- Cairan hypofisa siap disuntikan pada ikan recipient.
c. Teknik Penyuntikan
Dibedakan atas cara yaitu intra muscular (melalui otot), intra peritonial ( melalui rongga perut), dan intra cranial (pada rongga otak melalui melalui tulang ocipital bagian yang tipis)
Dari ketiganya, yang paling umum dan lebih mudah digunakan adalah intra muscular, yaitu penyuntikan pada punggung, yakni di bagian otot yang paling tebal.


Pada ikan lele, penyuntikan dilakukan pada ujung depan sirip pnggung
1 cm ke samping kiri atau kanan. Dan bila pada ikan bersisik seperti tawes, ikan mas, dsb, disuntik pada 3 – 4 sisik ke bawah
Teknik penyuntikan dilakukan dengan arah jarum suntik membuat sudut 60 derajat ekor dan jarum dimasukkan sedalam kl. 1,5 cm.
Pada saat penyuntikan sebaiknya ikan dibungkus dengan karung jala, agar ikan tidak mudah terlepas. Untuk ikan yang berukuran basar, biasanya dilakukan oleh dua oramg yaitu orang pertama memegang
Kepala dan ekor sedangkan orang kedua menyuntik.
Ikan yang telah disuntik segera dimasukkan ke dalam bak berisi air yang sedang mengalir agar ikan cukup mendapat oksigen.
Dosis penyuntikan disesuaikan dengan ukuran dan species ikan, sedangkan syarat induk, jantan harus matang sperma dan betina harus matang telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar