PENDAHULUAN
1) Budidaya ikan air tawar sebagai salah satu sumber protein bagi masyarakat dan konsumsi eksport
2) Produksi dan produktifitas ikan air tawar yang masih rendah (kolam : KJA : )
3) Pengembangan budidaya air tawar cukup diminati oleh petani
4) Membuka kesempatan berusaha dan kerja bagi masyarakat
5) Kendala utama budidaya adalah kenali ikan baik secara individual maupun massa ….. penyakit
PROSEDUR PENGAMATAN PENYAKIT IKAN DI LAPANGAN
3.1. Pengamatan lingkungan kejadian, yang meliputi :
o Tingkat kematian ikan
Tanggal mulai kejadian kematian
Jumlah ikan yang mati perhari
o Gejala kliniks ikan yang terserang penyakit
Tingkat kematian (akut/kronis)
Karakteristik tingkahlaku
Tanda-tanda bagian luar ikan
Tanda bagian dalam ikan
o Faktor lingkungan
Ukur temperatur/suhu media pemeliharaan
Ukur kekeruhan air media pemeliharaan
Ukur kadar oksigen media pemeliharaan
Ukur kadar amoniak, dan pH air media pemeliharaan
o Bagaimana metode pemeliharaan
Posisi dan keadaan lokasi pemeliharaan
Bagamana sistem pergantian air
Bagaimana tingkat kepadatan ikan pemeliharaan
Inventarisasi jenis obat, bahan kimia yang digunakan
3.2. Pengamatan Morfologi/bagian Eksternal Ikan
1. Periksa jenis parasit yang menempel pada kulit ikan,
yang dapat dilihat dengan mata telanjang atau
menggunakan Loope
( msl: Lernea, argulus)
2. Periksa lendir dari tubuh ikan dangan menggunakan
mikroskop portable untuk pengamatan jenis protozoa
( Msl : Elthyopthirus dan Oodinium)
3. Gunting beberapa ujung lembaran insan untuk
memeriksa protozoa jenis lain (Trichodium,
chilodonella, myxobolus)
4. Periksa luka pada bagian tubuh ikan, kondisi, isolasi
jamur dan bakteri dengan media agar
(Msl : Aeromeks (borok), flavobakteri (insang, sirip membusuk)
3.3. Pengamatan bagian internal ikan
1. Bedah ikan untuk membuka rogga perut, kemudian melakukan pengamatan terhadap :
o Kondisi ukuran dan warna organ
o Adanya pendarahan dan bintik-bintik putih
o Adanya massa air rongga perut
o Massa air pada usus
o Pembengkakan atas pembesaran ginjal
o Pendarahan di hati
2. Isolasi bakteri dari hati, ginjal dan limpa dengan menggunakan media agar spesifik
3. Fluksasi setiap organ dalam untuk pemeiksaan laboratorium (hispatologi dan PCR)
PENYAKIT IKAN AIR TAWAR
4.1. Penyakit ikan air tawar yang umum di jumpai di lokasi:
No Spesies Virus Bakteri Parasit
Ikan Mas
(Cyprinus carpio) Virus Herpes Koi (KHV) Aeromonas Flavobacterium Trichodina, Ichthyophthirius, Chilodinella, Myxobolus, Argulus, Lemaea, Dactylogyrus, Gyrpdactylus, Cestoda, Digenetik, Glochidium
Ikan Nila
Oreochromis sp) 䦋㌌㏒㧀좈琰茞ᓀ㵂Ü Streptococcus Flavobacterium Trichodina, chillodinella, Dachylogyrus, Gyrodachylus.
Ikan Patin
(pangasius sp) 䦋㌌㏒㧀좈琰茞ᓀ㵂Ü Eawandsiela Flavobacterium Trichodina, Oodinium, Ichthyophthirius Argulus, Dachylogyrus
Ikan Botia
(Botia macracanthus) 䦋㌌㏒㧀좈琰茞ᓀ㵂Ü Flavobacterium Ichthyophthirius, Trichodina, Oodinium
Jenis Penyakit Ikan
No Jenis Parasit Pengamatan Parasit Reaksi dengan inang
Ichthyophthirius multifiliis
(Protozoa bersiliata) Banyak bintik putih pada permukaan tubuh Produksi lendir yang berlebihan pada permukaan tubuh
Argulus japonicus
(kopepoda) Parasit berbentuk bundar, panjang ± 5 mm, bergerak pada permukaan tubuh Menyebabkan erosi lendir (kasat) dan pendarahan pada permukaan tubuh, ikan kurus
Lernaea cypriniacea
(Kopepoda) Parasit berbentuk silinder, berwarna agak putih, panjang ± 12 mm, masuk (penetrasi) menembus permukaan tubuh atau rongga mulut Pendarahan di sekitarnya berada dan diikuti dengan infeksi jamur
Bothrocephalus sp.
(Cestoda) Parasit berbentuk memanjang, berwarna putih, panjang kira-kira beberapa cm, terdapat dirongga perut Pembengkakan pada bagian ventral tubuh
Ghlochidium
(larva kerang air tawar) Bintik putih, diamter ± 5 mm, terdapat dimulut dan sirip Produksi lendir yang berlebihan pada bagian yang terinfeksi
Morfologi Beberapa Jenis Ikan Air Tawar
Spesies Klasifikasi Morfologi Ikan Tempat
Ichthyophthirius multifiliis
(Protozoa bersiliata) Protozoa ciliata Haolotrika Hymenostomatida Berbentuk bundar sampai oval, bersilia Botia dan pating Dalam kulit dan insang
Trichodina
(Protozoa bersiliata) Protozoa ciliata spirotricha peritrhicha Berbentuk seperti piring/cawang, diameter ± 50 µm, memiliki silia di sekelilingnya Patin, Nila, Mas dan Botia Pada kulit dan insang
Oodinium sp
(protozoa Dinoflagelata) Protozoa Mastingophora Phytomastigophora Berbentuk bundar sampai oval, diameter ± 20-80 µm, memiliki filamen seperti akar Patin, botia Pada insang
Chilodonella cyprini (protozoa bersiliata) Prozoa Ciliata seperti serpihan daun, berukuran 30-70 x 20-40 µm Mas Pada insang
Epystylylis sp.
(Protozoa bersiliata berkoloni) Prozoa Ciliata Berbentuk silinder tipis atau lonceng dengan tangkai yang panjang dan nonkontraktil, panjang kira-kira 0,4-0,5 µm Nila, Mas Botia Pada kulit
Spesies Klasifikasi Morfologi Ikan Tempat
Myxobolus spp Protozoa, Sporozoa, cnidosporidia, Mixosporidia Siste= diameter 0,1-7 mm, spora = berbentuk seperti buah pear, berukuran ± 14-15 x 7-8 µm Mas Dalam insang
Bothrocephalus sp.
(Cestoda) Platyhelminthes , Cestoda Berbentuk memanjang, berwarna putih, berukuran kira-kira beberapa cm Mas Rongga perut
Dactylogyrus spp. (Trematoda monogenetik) Platyhelminthes , trematoda, Monogenea
Berbentuk memanjang ± 0,3-1,0 mm memliki jangkar pada ujung posterior dan 2 pasang bintik mata pada ujung interior Mas, nila, patin Pada insang
Gyrodactylus sp. (Trematoda monogenetik) Platyhelminthes , trematoda, Monogenea Berbentuk memanjang ± 0,3-1,0 mm memliki jangkar pada ujung posterior tetapi tidak terdapat bintik mata dan mempunyai anak dalam tubuh Nila, Patin Pada kulit
Centrocestus sp. (Trematoda digenetik) Platyhelminthes , trematoda, Digenea Berbentuk oval berukuran 130-160x110-130 µm, usus berbentuk huruf X Mas Dalam insang
Spesies Klasifikasi Morfologi Ikan Tempat
Argulus Japonicus (Kopepoda) Arthropoda mandibulata Crustacea Copepoda Berbentuk bundar panjang ± 0,5 mm, 5 pasan kaki Mas, sepat siam Pada kulit
Lernaea cypriniacea (kopepoda) Arthropoda mandibulata Crustacea Copepoda Berbentuk silinder dengan 2 pasang jangkar pada ujung posterior Mas, betutu Kulit, sirip, rongga perut
Glochidium (larva karang air tawar) Berbentuk bundar, diameter 140-150 µm Mas Pada kulit dan insang
PENANGANAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
5.1. Penanganan penyakit ikan
5.1.1. Penyakit Jamur
No Penyakit Penyebab Gejala Klinis Penanganan
1. Red-Spot Desease (RSD) Apharonomycos
Invadans - Bintik merah pada permukaan tubuh
- Nafsu makan hilang, warna tubuh gelap, berenang ke permukaan air
- Bintik merah jadi borok - Netralkan keasaman wadah pemeliharaan dengan kapur
- Isolasi ikan sakit/buang yang mati
- Sterilkan kolam
2. Saprolegmiasis Saprolegnia spp, Achhya spp - Terlihat ada benang halus yang menempel pada telur atau luka bagian eksternal tubh
- Kumpulan benang halus berwarnah putih - Menaikkan/mempertahankan, suhu air ≥ 28 0C atau pergantian air
- Pengobatan/perendaman
` Kp 1 gram/100 liter air 90 mnt
` Formalin 100-20 ppm selama 1
jam
` methylen blue 3-5 ppm 24 jam
` garam dapur 1-10 ppm, 60 mnt
3. Brachiomiycosis Branchiomyces Sanguinis - Bernapas tersengat-sengat dipermukaan air, malas
- Terdapat bercak-bercak putih pada insang
- Nekrosa pada insang, berwarna merah hitam dan membusuk - Netralkan kadar keasaman air
- Isolasi ikan sakit/buang yang mati
- Perendaman dengan Pk, formalin, garam dapur atau methyl blue
5.1.2. Penyakit Parasit
No Penyakit Penyebab Gejala Klinis Penanganan
1. Bintik putih Icthyopthirius Multifillis - Nafsu makan menurun, gelisa
- Menggosokkan-gosokkan badan pada benda……..
- Megap-megap mendekati permukaan pintu masuk
- Bintik-bintik putih pada kulit, sirip dan insang - Pertahankan suhu air ≥ 29oC selama 2 minggu atau lebih
- Meningkatkan frekuensi ganti air
- Pemindahan ikan pada air yang bebas parasit air
- Pengobatan dengan perendaman
• Garam dapur 10.000 ppm /24 jam
• Pk 4 ppm / 12 jam
• …….. 15 ppm / 15 menit
Sebanyak 2 kali
2. Oodimasis Oodinium sp. - Tutup insang mengembang, cepat kurus, gelisah, ……. Warnah keemasan
- Gerak cepat, …. Tidak ….. Pada pagi dan sore
- …………………………… - Pertahankan suhu air ≥ 29oC
- Pindahkan populasi ikan ke air yang bebas parasit dengan interval katu hari sebanyak 2-3 kali
- Perendaman populasi ikan yang terinfeksi dengan :
o Air gram (1-10 ppm) beberapa jam, kemudian pindahkan ke air yang bebas parasit
o H2O2, 150 ppm/30 mnt, pisahkan keair lain diulang setiap 2 hari
o CuSO4 dengan dosis 0,5-1,0 ppm selama 5-7 hari, dengan aerasi yang kuat dan ganti air setiap hari
o Formalin 25-50 ppm, 12-24 jam ulang setiap dua hari
o Methil blue dosis 2-6 ppm
o Aeriflanin 0,6 ppm, 24 am
No Penyakit Penyebab Gejala Klinis Penanganan
3. Penyakit gatal Trichodina - Tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, gelisah dan lambang.
- Menggosok-gosokkan badan pada selanting (gatal)
- Meloncat-loncat
- Luka pada kulit
- Sirip rusak/…. - Pertahankan air ≥ 29 oC
- Selalu ganti air
- Perendaman dengan
o Air garam 10.000 ppm selama 24 jam
o Air tawar selama 60 menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar