tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum, produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan yang maksimum. Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut. Konversi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat penting bagi pembudidaya ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total biaya produksi. Bagi pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan pakan merupakan sesuatu yang sangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-50% dari biaya produksi.
Di dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikan yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemak esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan tetapi, perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan banyaknya interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelah penyerapan di dalam pencernaan ikan Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan (feedstuffs) yang bermutu yang dapat berasal dari berbagai sumber dan sering kali digunakan karena sudah tidak lagi dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan baku tersebut tergantung pada: kandungan bahan gizinya; kecernaannya (digestibility) dan daya serap (bioavailability) ikan; tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif murah. Umumnya bahan baku berasal dari material tumbuhan dan hewan. Ada juga beberapa yang berasal dari produk samping atau limbah industri pertanian atau peternakan. Bahan-bahan tersebut bisa berasal dari lokasi pembudidaya atau didatangkan dari luar.
SUMBER PROTEIN
Kebutuhan protein untuk ikan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ukuran ikan, temperatur air, rata-rata pemberian pakan (feeding rate), ketersediaan dan kandungan gizi pakan, keseluruhan kandungan energi yang dapat dicerna oleh ikan dan mutu protein tersebut. Mutu protein tergantung pada kuantitas dan kualitas asam amino esensial yang terkandung di dalamnya serta daya serapnya (bioavailability). Protein yang dicerna oleh ikan digunakan sebagai sumber energi untuk pembaruan/mengganti jaringan yang rusak dan pertumbuhan ikan. Oleh karena pemakaian protein pakan akan sangat berguna jika semua protein tersebut digunakan untuk pertumbuhan atau perbaikan jaringan dan dapat dikatabolisme sebagai energi. Beberapa bahan baku yang dapat digunakan sebagai sumber protein adalah :
1. Tepung darah
2. Tepung kopra
3. Tepung Kedelai bebas lemak
4. Tepung ikan
5. Tepung daging dan tulang
6. Tepung kepala udang
7. Tepung udang
8. Tepung cumi-cumi
9. Ikan rucah
10. Ragi
SUMBER LEMAK
Lemak merupakan senyawa organik yang penting untuk penyusunan membran sel pada tanaman, hewan dan mikroba. Lemak merupakan senyawa tidak larut air tetapi dapat larut pada pelarut nonpolar (bukan air), seperti eter dan alkohol. Fungsi lemak secara umum adalah:
1. Sumber energi metabolisme, adenosine triphosphate (ATP). Lemak memiliki energi kira-kira dua kali lebih tinggi dari energi protein dan karbohidrat.
2. Sumber asam lemak esensial (EFA) yang berperan penting untuk pertumbuhan dan pertahanan.
3. Komponen penting pada membran sel dan subsel.
4. Sumber steroids yang berperan penting terhadap fungsi biologi seperti pemeliharaan sistem membran, transport lipid, dan prekursor hormon steroid.
Minyak ikan dan minyak sawit merupakan sumber lemak yang biasa terdapat pada pakan ikan. Beberapa bahan baku yang dapat digunakan sebagai sumber lemak adalah :
1. Minyak jagung
2. Gajih/gemuk sapi
3. Minyak ikan
4. Minyak kelapa
5. Minyak biji kapas
6. Minyak kedelai
7. Minyak ikan tuna
8. Minyak sawit
9. Minyak cumi-cumi
SUMBER KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan senyawa organik terbesar yang biasa terdapat pada tanaman, seperti : gula sederhana, amilum (tapioka), selulosa, gum dan zat-zat lain yang berhubungan Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah dan dapat menggantikan sumber energi protein yang lebih mahal. Pengunaan karbohidrat untuk menggantikan protein dan lemak sebagai sumber energi dapat dimaksimalkan untuk mengurangi biaya pakan, karena sumber energi karbohidrat lebih ekonomis, dan mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh ikan. Sumber karbohidrat seperti tapioka, terigu, alginat, agar, karagenan dan gum dapat juga digunakan sebagai perekat pakan untuk menjaga stabilitas kandungan air pada pakan ikan dan udang. Beberapa bahan baku yang dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat adalah :
1. Tepung terigu
2. Tepung tapioca
3. Tepung jagung
4. Tepung beras
5. Sagu
6. Agar-agar
MIKRONUTRIEN
Banyak komponen lain ditambahkan di dalam formulasi pakan disamping sumber bahan gizi yang utama (protein, lipid, karbohidrat). Di dalam formulasi pakan lengkap, mikronutrien ditambahkan dalam jumlah kecil dalam bentuk campuran vitamin dan mineral karena alasan ekonomi, zat-zat lain juga ditambahkan ke dalam formulasi pakan yang bertujuan untuk menjaga mutu pakan dari kerusakan oleh jamur selama penyimpanan dan menjaga stabilitas air pada pakan. Zat-zat tersebut antara lain: perekat sintetik, antioksidan dan inhibitor jamur. Beberapa zat-zat juga ditambahkan ke dalam pakan untuk membuat ikan agar lebih atraktif seperti figmen dan atraktan.
KUALITAS BAHAN BAKU
Untuk memproduksi pakan yang berkualitas diperlukan bahan baku pakan yang juga berkualitas. Bahan-bahan baku tersebut perlu dilindungi selama proses ataupun selama penyimpanan. Beberapa bahan baku juga mengandung zat anti nutrisi yang dapat menghambat pemanfaatan gizi (seperti protein) oleh ikan atau udang. Sebagai contoh: jenis kacang-kacangan yang mengandung zat penghambat tripsin dan kimortripsin (asam amino) sehingga enzim yang ada didalam ikan tidak dapat menyerap protein. Oleh karena itu, beberapa bahan baku perlu dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam formulasi pakan. sebagian zat anti nutrisi ada yang mudah dihilangkan cukup dengan pemanasan, tetapi ada juga yang sulit dihilangkan dengan pemanasan.
Dalam menyiapkan pakan, sasaran utama bukan hanya mencampur bahan-bahan baku tetapi melindungi bahan-bahan baku tersebut selama proses. Seringkali, sebelum bahan-bahan tersebut digunakan, bahan tersebut harus diproses untuk menghilangkan zat-zat yang dapat menghambat pemanfaatan bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Proses tersebut bertujuan agar gizi pakan lebih efektif dimanfaatkan oleh ikan. Penyimpanan pakan juga harus diperhatikan seperti proses penyiapan dan pengolahan, karena mempengaruhi umur simpan dari pakan tersebut. Zat anti nutrisi pada beberapa bahan baku dan cara menghilangkan atau menghambatnya :
1. Inhibitor tripsin : Berikatan dengan tripsin sehingga tripsin tidak aktif
2. Kedelai dan kacang-kacangan : Pemanasan pada suhu 175-1950C, atau pemasakan selama 10 min
3. Lektin : Merusak sel darah merah
4. Kedelai dan kacang-kacangan : Didihkan dalam air atau autoclave selama 30 min.
5. Goitrogen : Menghambat pemasukan iodin oleh kelenjar tiroid
6. Kedelai dan kacang-kacangan : Kukus atau autoclave selama 30 min
7. Anti vitamin D : Berikatan dgn Vit. D, dan menjadikan tidak berfungsi
8. Anti vitamin E : Berkontribusi terhadap defisiensi Vit. E
9. Thiaminase : Berpengaruh terhadap kerusakan thiamin (Vit.B1)
10. Ikan rusak, kijing dan kedelai : Autoclave, pemanasan dan pemasakan zat yang tahan terhadap pemanasan
11. Estrogen (isoflavon) : Mengganggu terhadap kinerja reproduksi
12. Tanaman glikosida : Ekstraksi pelarut
13. Gossipol : Berikatan dengan fosfor dan beberapa protein
14. Tepung biji kapas : Penambahan garam besi dan fitase
15. Tannin : Berikatan protein menghambat pencernaan tripsin digestion
16. Sianogen : Melepaskan racun asam hidrosianik
17. Daun singkong : Perendaman dalam air selama 12 jam
18. Mimosin : Menggangu sintesis enzim dalam hati; merusak sell hepatopankreas pada udang
19. Daun Ipil-ipil : Perendaman dalam air selama 24 jam
20. Peroksida : Berikatan dengan proteins dan vitamin
21. Phytates : Berikatan dengan protein dan mineral dan menurunkan daya serapnya
22. Tepung jagung, kulit sereal, dan kacang-kacangan : Dikuliti (dibuang kulitnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar