Jumat, 30 Juli 2010

teknologi pembuatan pakan ikan

PENCERNAAN MAKANAN
• Sebelum digunakan untuk proses metabolisme, pertumbuhan dan proses fisiologi lainnya terlebih dahulu makanan dicerna dalam tubuh ikan.

A. Sistem Pencernaan Ikan
Terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Saluran pencernaan.
2. Kelenjar Pencernaan

SISTEM PENCERNAAN IKAN
Ikan memiliki sistem pencernaan terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Saluran Pencernaan
b. Kelenjar Pencernaan

SALURAN PENCERNAAN TERDIRI DARI ;
MULUT, KERONGKONGAN, ESOPAGUS, LAMBUNG, USUS DAN DUBUR

KELENJAR PENCERNAAN TERDIRI DARI ;
HATI, KANTONG EMPEDU, DAN PANKREAS

Saluran pencernaan ikan karnivora lebih pendek dari saluran ikan herbivora karena daging yang dimakan memiliki dinding sel tipis berupa selaput sehingga lebih mudah dicerna.
Sedangkan ikan herbivora lebih panjang karena makanannya berupa tumbuhan mengandung selulosa yang padat sehingga lebih sulit dicerna,
Saluran Pencernaan pada ikan karnivora hanya sepanjang tubuh saja sedangkan pada ikan herbivora dapat mencapai tiga kali paanjang tubuhnya. Lambung ikan karnivora membesar dan berdinding tebal yang kuat mirip dengan ampel pada ayam.

Fungsi Kelenjar Pencernaan yaitu menghasilkan enzim pencernaan. ENZIM PENCERNAAN berguna untuk menguraikan bahan makanan sehingga terpecah menjadi unit – unit terkecil .


FASE – FASE PROSES PENCERNAAN

Proses makan dimulai dari bekerjanya hormon trioksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok ( tiroidea). Hormon trioksin berfungsi dalam proses metabolisme secara umum di dalam tubuh ikan.

Proses Pencernaan makanan terjadi melalui beberapa fase yaitu :
a. Fase Sefalik

Pada fase ini dimulai terjadi rasa lapar dan akan menyebabkan alat indera bekerja untuk mencari makan.
Rangsangan untuk makan dapat ditimbulkan karena alat pembau, penglihatan dan alat peraba.
Rangsangan untuk makan dipengaruhi oleh faktor :
a. Eksternal : Musim, Intensitas cahaya, suhu.
b. Internal ; alat pembau, penglihatan, peraba, alat pengecap serta gurat sisi

Fase Sekretofagus
Dimulai saat makanan sudah masuk ke dalammulut . Masuknya makanan dalam mulut akanmerangsang otak untuk memberi perintah kepada kelenjar liur agar menghasilkan air dan enzim ptialin. Air liur akan melicinkan makanan sehingga mudah ditelan dan enzim ptialin akan memecah karbohidrat menjadi glukosa.
3. Fase Mekanis
merupakan fase pembongkaran zat-zat makanan menjadi unit unit terkecil sehingga dapat diserap oleh dinding usus. Gumpalan makanan akan masuk ke lambung
Dinding lambung menhasilkan hormon gostrin yang akan mengelurakan enzim pencernaan berupa asam klorida dan pepsinogen. Lambung juga menghasilkan hormon enterogastron yang berguna untuk menguraikan lemak.
- Setelah makanan dari lambung akan terus masuk ke usus. Diusus dihasilkan hormon kolsistokinin yang akan merangsang dikeluarkannya getah empedu yang diproduksi oleh hati. Getah empedu akan memudahkan untuk pemecahan lemak menjadi emulsi.
- Dinding usus juga mengasilkan hormon pankreozinim yang akan merangasang pankreas untuk menhasilkan getah pencernaan.

Seperti : ENZIM EMILASE,LIPASE DAN PROTEASE

4. PENYERAPAN SARI MAKANAN.
Makanan yang sudah dicerna sampai unit
terkecil disebut sari makanan dan diserap oleh dinding usus yang merupakan tempat penyerapan makanan. Penyerapan sari makanan terdiri dari :
a. Penyerapan karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.

b. Penyerapan lemak.
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol
c. Penyerapan Protein.
Protein diserap dalam bentuk asam amino

Bagan Proses Penyerapan sari makanan
Amilum amilase glukosa dengan transport aktif
masuk ke pembuluh darah
Lemak lipase asam lemak + gliserol, asam lemak
masuk kedalam pembuluh limfa 70%
dan ke pembuluh darah 30 %
Protein Protease asam amino, masuk ke pembuluh
darah
Gliserol hidrolisis karbohidrat sederhana

PEMBUANGAN AMPAS MAKANAN
Bagian makanan yang keras dan padat sehingga tidak dapat dicerna di dalam saluran pencernaan, sehingga akan menjadi ampas dan akan dibuang keluar tubuh melalui lubang pelepasan, dubur atau anus dalam bentuk peses.
Agar kotoran dapat terbuang keluar maka bentuknya harus berupa gumpalan yang lunak. Untuk membetuk gumpalan yang lunak itu diperlukan adanya serat yang terbuat dari bahan selulosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar